Kamis, 30 September 2010

Homeostasis

Homeostasis

Homeostasis adalah usaha tubuh untuk mempertahankan kondisi satabil atau keadaan static/ konstan dalam linkungan interna. Istilah homeostasis ini pertama kali diperkenalkan oleh WB. Canon. Ahli ilmu faal Amerika serikat Walter Cannon menyebutkan upaya mempertahankan lingkungan dalam yang stabil ini sebagai homeostasis yang berasal dari bahasa yunani homeo (sama) dan stasis (mempertahankan keadaan).


Cannon mengajukan 4 postulat yang mendasari homeostasis, yaitu :

1. Peran system syaraf dalam mempertahankan kesesuaian lingkungan dalam dengan kehidupan.

2. Adanya kegiatan pengendalian yang bersifat tonik.

3. Adanya pengendalian yang bersifat antagonistic.

4. Suatu sinyal kimia dapat mempunyai pengaruh yang berbeda di jaringan tubuh yang berbeda.

Sistem control Homeostasis.

http://images.google.com/images?q=tbn:W18cAwdmFP9VxM::listentoleon.net/wp/wp-content/uploads/2009/10/shivering-clip-art.gifHomeostasis dikontrol oleh system control yang dilakukan oleh sel-sel yang berfungsi untuk memelihara sifat fisik atau kimia lingkungan hidup interna relatife stabil. Misalnya pengaturan suhu tubuh, saat tubuh kedinginan maka untuk menjaga homeostatsi pembuh darah akan kontriksi untuk menurunkan panas yang hilang. Jika gagal maka tubuh akan meningkatkan produksi panas dengan shivering ( menggigil ).

System pengaturan tubuh yang lain untuk mempertahankan homeostasis ini adalah dengan system umpan balik negative (negative feedback system) :peningkatan atau penurunan suhu tubuh, tubuh akan memberikan reaksi berlawanan-sistem ini menguntungkan bagi tubuh. Sedangkan system umpan balik positif atau positive feedback system sering merugikan tubuh karena reaksinya memperburuk keadaan dan merupakan lingkaran setan seperti pendarahan, hipotensi, gangguan perfusi jaringan termasuk miokard.

Di perawatan ICU yang dimaksud ‘faktor luar menghentikan’ pada diagram diatas adalah bantuan dari paramedic.

System kontrol homeosatatis terdiri dari system transport cairan, system respirasi, saluran pencernaan, hati, system musculoskeletal, pembuangan akhir metabolism, pengaturan fungsi tubuh, pembiakan.

SISTEM TRANSPORT CAIRAN

Cairan ektrasel di transport ke seluruh tubuh melalui system sirkulasi dan pergerakan cairan antara kapiler dan sel. Organ yang berperan adalah jantung dan paru sehingga perfusi jaringan tercukupi untuk metabolisme.

SISTEM RESPIRASI

Paru-paru merupakan organ yang bertanggung jawab mempertahankan homeostasis dengan cara memenuhi kebutuhan oksigen sel melalui mekanisme ventilasi, difusi, transpotrasi dan perfusi.

SALURAN PENCERNAAN

Homeostasis pada saluran pencernaan adalah melalui mekanisme absorbsi sebagai nutrient seperti karbohidrat, asam amino, lemak dan lain-lain.

HATI

Tidak semua zat-zat yang di absorbsi melalui saluran pencernaan dapat digunakan sel dalam bentuk seperti yang di absorbsi. Hati mengubah susunan nutrient ini menjadi bentuk yang lebih dapat digunakan dan jaringan tubuh lainnya-sel lemak, mukosa usus, ginjal dan kelenjar endokrin membantu mengubah zat-zat yang diabsorbsi atau menyimpan sampai diperlukan.

SISTEM MUSKULOSKELETAL

System ini penting pada homeostasis untuk pergerakan melindungi tubuh dan memperoleh makanan,

PEMBUANGAN HASIL AKHIR METABOLISME

Pembuangan CO2 oleh paru dimana CO2 merupakan hasil akhir semua metabolism yang paling banyak.

Ginjal merupakan fungsi homeostasis menyaring sejumlah plasma melalui glomerolus kedalam tubulus ginjal, reabsorbsi zat yang diperlukan seperti asam amino, glukosa sejumlah air, berbagai ion, dan mengekskresikan zat yang tidak di perlukan seperti urea.

PENGATURAN FUNGSI TUBUH

System syaraf : terdiri dari tiga bagian besar, bagian sensoris, system syaraf pusat (bagian integrasi) dan bagian motoris.

System hormonal : dalam tubuh terdapat 8 kelenjar endokrin utama yang mengekresikan zat kimia yang dinamakan hormon. Sedangkan hormone adalah suatu system pengatur yang melengkapi system sayaraf, berfungsi sebagai reaski metabolisme yang lambat. Misalnya : hormone tiroid membantu meningkatkan semua reaksi kimia dalam sel. Insulin membantu metabolism glukosa. Hormone kortek adrenal mengawasi metabolisme tulang dll.

PEMBIAKAN

Kadang pembiakan daianggap tidak merupakan fungsi homeostasis, tapi pembiakan membantu mempertahankan keadaan satatik dengan menghasilkan yang baru untuk menggantikan yang mati.

KOMPONEN SISTEM HOMEOSTASIS

1. Reflek : adalah reseptor stimulus tanpa disadari (involuntary), tanpa di pertimbangkan (unpremeditated), tanpa dipelajari (unlearned), seperti mengelakan tangan dari benda hangat atau panas.mekanisme reflek terjadi dihubungkan dengan acus rerlex yang terdiri dari stimulus, reseptor, afferent, pusat integritas, efektor dan respon (feedback)

2. Respon homeostasis lokal : adalah respon yang terjadi secara lokal akibat stimulus seperti kerusakan pada kulit dan dilatasi pembuluh darah pada otot yang sedang beraktifitas.


Setelah mempelajari Homeostasis pada tubuh kita maka kita bisa paham akan kondisi pasien dimana keadaan homeostasisnya sedang tidak stabil. Dan kita ingat pada peran perawat di ICU yaitu mecegah terjadinya komplikasi yang di sebabkan oleh ketidakstabilan homeostasis tubuh. Seperti apa contohnya? Dalam pengalaman saya ketidak stabilan homeostasis ini dapat kita temui pada pasien dengan pemakaian ventilator (ketidak stabilan homeostasis pada system respirasi). Peran kita adalah membantu proses homeostasis system respirasi tersebut dengan memberi panduan latihan nafas dalam sesuai kondisi dan kemampuan pasien. Sehingga pemulihan system respirasi dapat lebih cepat. Bagaimana dengan system yang lain?? Pasti masih banyak contohnya. Anda bisa coba temukan sendiri. Karena itu pemahman tentang homeostasis pada perawat ICU sangat di perlukan.

Oke sobat, selamat belajar dan pahami yang lain agar kita bisa merawat pasien secara komperhensif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar